Senin, 08 Juni 2015

jamur deuteromycota



JAMUR DEUTEROMYCOTA
Jamur Deuteromycota adalah jamur yang berkembang biak dengan konidia dan belum diketahui tahap seksualnya. Tidak ditemukan askus maupun basidium sehingga tidak termasuk dalam kelas jamur Ascomycota atau Basidiumycota. Oleh karena itu, jamur Deuteromycota merupakan jamur yang tidak sempurna (jamur imperfeksi).
 
 

CIRI-CIRI JAMUR DEUTEROMYCOTA
  • Hifa bersekat, tubuh berukuran mikroskopis
  • Bersifat parasit pada ternak dan ada yang hidup saprofit pada sampah
  • Reproduksi aseksual dengan konidium dan seksual belum diketahui.
  • Banyak yang bersifat merusak atau menyebabkan penyakit pada hewan-hewan ternak, manusia, dan tanaman budidaya
  •    Multiseluler.
  •    Bereproduksi vegetatif dengan konidiospora.
  •    Hidup didaratan dan tempat lembab

STRUKTUR TUBUH JAMUR DEUTEROMYCOTA



CARA HIDUP JAMUR DEUTEROMYCOTA
Cara hidup jamur Deuteromycota bersifat saprofit pada banyak jenis materi organic, sebagai parasit pada tanaman tingkat tinggi , dan perusak tanaman budidaya dan tanaman hias. Jamur Deuteromycota juga menyebabkan penyakit pada manusia
 

infeksi Epidermophyton floocossum               Penyakit ring worm
SIKLUS HIDUP DEUTEROMYCOTA
Siklus hidup Reproduksi aseksual dengan menghasilkan konidia atau menghasilkan hifa khusus yang disebut konidiofor
HABITAT
Deuteromycota dapat hidup dilingkungan asam, misalnya pada buah yang asam. Jamur deuteromycota juga dapat hidup pada lingkungan dengan konsentrasi gula yang tinggi, misalnya pada selai. Jamur yang hidup bersimbiosis dengan ganggang membentuk lumut kerak dapat hidup di Habitat Jamur deuteromycota hidup pada lingkungan yang beragam. Habitat jamur berada didarat (terestrial) dan ditempat-tempat yang lembab dan hidupnya saprofit
CARA REPRODUKSI
Reproduksi aseksual deuteromycota:
Dengan cara menghasilkan konidia, blastophora (membentuk tunas), dan arthrospora (membentuk spora dengan benang hifa).
Reproduksi seksualnya deuteromycota:
Belum diketahui sehingga dinamakan Fungi imperfecti atau jamur tidak sempurna. Apabila telah ditemukan cara reproduksi seksualnya, Fungi tersebut dapat digolongkan dalam divisi yang lain sesuai dengan cara reproduksi seksualnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar